NUSAKAMBANGAN - Antusiasme pengobatan masal menguat di Lapas Kelas IIA Permisan, Nusakambangan. Yayasan Kasih Tuhan Indonesia telah menggelar acara mulia ini dengan memberikan pengobatan dan perawatan kesehatan kepada warga binaan pemasyarakatan, Jumat (18/08).
Dalam rentang waktu 09.00 hingga 11.30, aula kunjungan bertransformasi menjadi tempat pengobatan massal yang memberikan harapan baru bagi WBP Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan.
Dalam acara yang dijalankan dengan penuh dedikasi, WBP Lapas Permisan berpartisipasi dalam pengobatan massal yang diselenggarakan. Dengan penuh keikhlasan, obat-obatan disalurkan secara gratis kepada para WBP, sesuai dengan penyakit yang mereka alami. Lebih dari sekadar pengobatan, momen ini menjadi sinar terang yang mengingatkan pada kepedulian dan kebersamaan di tengah situasi yang mungkin penuh tantangan.
Kegiatan ini tak lepas dari kontribusi luar biasa dari tim Yayasan Kasih Tuhan Indonesia. Terdiri dari sembilan anggota, tim ini melibatkan dua dokter dan tujuh petugas administrasi. Dukungan dari petugas medis Lapas Permisan turut mewarnai acara ini, menjadikannya bukti nyata kolaborasi yang harmonis.
Menyambut kegiatan ini, Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik (Binadik) Lapas Permisan Andriyas Dwi Pujoyanto menyatakan, kami ingin mengungkapkan rasa terima kasih yang dalam kepada Yayasan Kasih Tuhan Indonesia atas dukungan mereka.
"Kami berharap kerja sama ini tidak hanya berhenti di sini. Mari bersama-sama kita perluas dampak positif ini, memberikan harapan kepada warga binaan pemasyarakatan bahwa mereka tetap memiliki tempat di tengah masyarakat dan kesempatan untuk memperbaiki diri, " Ungkapnya.
Ia menambahkan Lapas Permisan percaya bahwa setiap tindakan kebaikan, sekecil apapun, memiliki potensi besar untuk mengubah kehidupan.
"Melalui kegiatan pengobatan masal ini, kami berharap pesan kepedulian dan kasih sayang dapat merambat dan menginspirasi, tidak hanya di antara warga binaan pemasyarakatan, tetapi juga kepada semua orang yang terlibat, " Imbuhnya.
Pengobatan masal ini tak hanya menyentuh fisik, tetapi juga jiwa. Di balik urutan peristiwa ini, tergambar kebaikan dan kepedulian yang bersatu demi kesejahteraan bersama.